Apa
itu Coworking Space ??
Co-Working
Space atau istilah kantor perorangan dulu SOHO (small office Home Office) yang
artinya adalah sebuah jaringan antar berbagai ruang kerja (workspace) di
seluruh dunia, sebuah tempat bersuasana café dimana berbagai komunitas
pekerja-berorientasi hasil seperti pengembangan software, pengajar, arsitek,
dan bahkan mahasiswa yang bekerja dan berkolaborasi. Disini intinya adalah
kerjasama dan komunitas bukan sekedar ruang bekerja yang gaya. Suatu pola kerja
baru yang diramalkan akan merubah etos kerja untuk kota – kota diseluruh dunia.
Coworking
Space dilain pihak juga dapat memberi keuntungan seperti suasana kerja yang
nyaman dan santai seperti café dan tempat enjoy lainnya. Dan coworking disini
juga memiliki keuntungan lain seperti dapat berkolaborasi dengan rekan – rekan
antar profesi, memiliki kursi yang lebih nyaman, negoisasi lebih nyaman dan
rahasia (ada ruang khusus untuk itu), dan kita tidak mengandalkan penampilan
untuk disana.
Apa
itu Start Up Company dalam Coworking Space ??
Coworking
yang sifatnya terbuka dan discussion-friendly, maka akan terekspos hal – hal
baru yang mungkin tidak bisa didapatkan dari tempat lain, itu seperti keahlian
baru, pandangan baru terhadap makna hidup, atau hanya sekedar rekomendasi
mengenai tempat jajanan baru.
Start
Up Company sendiri dalam Coworking Space adalah tempat untuk seseorang yang
masih baru dalam dunia usaha maupun perkantoran yang masih dalam tahap belajar
maupun membangun kantor yang baru. Dari Coworking Space ini sendiri seseorang
dapat belajar bagaimana cara untuk membangun suatu kantor atau usaha baru
karena coworking space sendiri lebih efisien dan dari sini juga dapat
mempelajari hal – hal baru tanpa mencampur tangan dengan kehidupan pribadi.
Coworking
Space di Indonesia
Jogja
Digital Valley di Jogyakarta
JDV
(Jogja Digital valley) adalah co – working space gratis kedua yang dibangun
oleh Telkom, dan didirikaan di kota Yogyakarta pada bulan Agustus lalu. Konsep
dan layanan yang diberikan JDV sama dengan BDV (Bandung Digital Valley) , dan
sama – sama bertujuan untuk mendorong pertumbuhan perusahaan milik
technopreneur atau developer dan menjembatani mereka dengan target pasarnya.
Tempat ini memiliki luas 800 meter persegi, ruangan gadget, ruangan rapat, dan
ruang inkubasi. Co – Working Space ini bisa menampung sampai 50 orang. Telkom
menginvestasikan Rp 10 Milyar selama tiga tahun ke depan untuk JDV. Seperti hal
nya BDV, untuk menggunakan tempat ini.
Ini juga dapat menjadi wadah yang sangat strategis bagi potensial
individual developer dan start up company yang mensupply creative content untuk
IT product dan service yang akan ditawarkan secara aktif ke IT market yang
sedang booming saat ini. Untuk saat ini Telkom telah menjangkau lebih dari 150
juta pelanggan, 220 ribu perusahaan skala kecil, menengah dan besar, serta
memiliki bisnis di 10 negara lainnya. JDV juga memberikan edukasi dan
pendampingan bisnis bagi seleuruh pengembang baik kompetensi teknis maupun
kompetensi teknik sehingga setiap pengembang dapat mengkomersialisasikan hasil
inovasinya secara terencana dan tepat sasaran. JDV juga menyediakan fasilitas
pendukung yang lengkap mulai dari tahap pengembangan, desain, hingga
komersialisasi.
Misi
dan Tujuan Jogja Digital Valley
Dalam
jangka pendek, Jogja Digital Valley akan memberikan bimbingan baik dari segi
teknis dan bisnis dalam pengembangan solusi berbasis konten dan aplikasi yang
dapat bermanfaat baik bagi masyarakat maupun industry. Pendampingan teknis akan
diberikan dalam bentuk pembelajaran maupun asistensi dalam melakukan
pengembangan aplikasi, sosialiasi
terhadap trend yang berkembang, melakukan pengujian aplikasi dan lain – lain.
Bimbingan bisnis akan diberikan dalam
bentuk pembelajaran bisnis seperti analisa peluang pasar, pembuatan business
model, asistensi cara menjual dan lain – lain.
Komentar
untuk Jogya Digital Valley (JDV)
Menurut
pendapat saya Jogya Digital Valley ini lebih condong menggunakan penerapan Efisiensi Perkantoran karena JDV disini
menggunakan penerapan yang pertama pemakaian
pikiran, tenaga, waktu, ruang, benda.
Pemakaian
Pikiran itu sendiri adalah pekerjaan mental yang memakai banyak pikiran sedapat
– dapatnya diubah menjadi pekerjaan semi mental atau pekerjaan yang semata –
mata dapat diselesaikan dengan tenaga jasmani saja. Contoh pemakaian pikiran di
JDV ini adalah untuk pekerjaan menghitung laba atau rugi dalam kantor atau
usaha cocok karena memiliki suasana yang nyaman juga dalam coworking tersebut.
Pemakaian
Tenaga adalah seluruh gerakan atau tenaga yang dikeluarkan dalam coworking JDV
sesuai dengan kebutuhan masing – masing individu dalam mengerjakan pekerjaannya
sendiri maupun usaha atau diskusi antar usaha.
Pemakaian
Waktu adalah waktu yang digunakan dalam coworking JDV adalah enjoy dan bisa
sewaktu waktu jadi tidak mengganggu aktivitas pribadi maupun lembaga tetapi
lebih kepada waktu yang individual dan sesuai dengan keinginan pribadi sendiri.
Dan waktu ini sendiri dapat diatur sesuai dengan jadwal kosong diluar urusan
pribadi.
Pemakaian
Ruang adalah lalu lintas ruang kantor yang digunakan adalah menempuh jarak
terpendek sehingga dapat mengefesiensikan waktu yang kita punya untuk
perjalanan yang tidak perlu atau mengubah letak perabotan karena sudah sesuai
dengan jarak terpendek tersebut.
Pemakaian
Benda (termasuk uang) adalah peralatan atau material sedapat – dapatnya sudah
bercorak serbaguna sehingga sudah dapat dipakai untuk berbagai keperluan. Barang
dan peralatan dalam JDV ini sudah dapat memberikan factor personil untuk orang –
orang yang datang.
Utuk penggunaan Coworking Jogya Digital Valley ini sudah sesuai dengan efisiensi kantor yang ada tertulis dalam buku The Liang Gie karena penerepannya sudah sesuai dengan orang - orang atau pengguna dalam JDV dan JDV sendiri sudah mencakup keseluruhan dari pengguna itu sendiri dan dapat digunakan atau diaplikasikan secara maksimal oleh masing - masing usaha atau enterpreneur di dalamnya. JDV sendiri sudah memiliki tempat yang sangat nyaman bagi penggunanya karena kelengkapannya juga.




